Sabtu, 03 Juli 2010

GERAKAN BOLA MATA

Extraoccular muscle_ant-sup view : Anatomy and Physiology, 6th ed 

Extraoccular muscle_inf view : Anatomy and Physiology, 6th ed

(diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

 

ARAH GERAKAN MATA

Adduksi ke arah Nasal

Abduksi ke arah Temporal

Supraadduksi (elevasi) ke atas

Infraadduksi (depresi) ke bawah

Intorsi (insikloduksi) terputar ke nasal

Ekstorsi (ensikloduksi) terputar ke temporal

 

FUNGSI OTOT EKSTRA OKULAR

OTOT PRIMER SEKUNDER
Rektus Lateral (N. VI) Abduksi -
Rektus Medial (N. III) Adduksi -
Rektus Superior (N. III) Elevasi Adduksi, Intorsi
Rektus Inferior Depresi Adduksi, Ekstorsi
Oblik Superior (N. IV) Depresi, Abduksi Intorsi
Oblik Inferior (N. III) Elevasi, Abduksi Ekstorsi

 Otot-otot gerak mata

(diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

Yoke’s Muscles (Haring’s Law)

Dalam pergerakan bola mata, salah satu otot mata berpasangan dengan otot mata lain pada bola mata yang lain.

CARDINAL DIRECTION OF GAZE YOKE’S MUSCLES
Lihat atas kanan Rectus Sup. kanan – Oblik Inf. kiri
Lihat kanan Rectus Lat. kanan – Rectus Med. kiri
Lihat bawah kanan Rectus Inf. kanan – Oblik Sup. kiri
Lhat bawah kiri Oblik Sup. kanan – Rectus Inf. kiri
Lihat kiri Rectus Med. kanan – Rectus Lat. Kiri
Lihat atas kiri Oblik Inf. kanan – Rectus Sup. kiri

 Snap_2010.07.04 16.45.42_001

Snap_2010.07.04 16.46.23_002 Snap_2010.07.04 16.47.27_003

 Snap_2010.07.04 16.48.20_004 Snap_2010.07.04 16.48.42_005

Snap_2010.07.04 16.49.03_006 Snap_2010.07.04 16.49.24_007

(Fig. 1.11 s/d 1.17 diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

 

Sherringtons Law’s (Otot-otot sinergistik dan antagonistik)

Apabila 1 otot distimulus maka secara simultan otot lain akan dihambat (antagonistik).

Otot-otot Sinergistik adalah otot-otot yang memiliki bidang kerja yang sama. Dengan demikian, untuk tatapan vertikal, otot rektus superior dan oblikus inferior bersinergi mengerakkan mata ke atas.

Otot-otot yang sinergistik untuk suatu fungsi mungkin antagonistik untuk fungsi lain.

Misalnya, otot rektus superior dan oblikus inferior adalah antagonis untuk torsi, karena rektus superior menyebabkan intorsi dan oblikus inferior ekstorsi.

Otot-otot ekstra okular, seperti otot rangka, memperlihatkan persarafan timbal balik otot-otot antagonistik (hukum Sherrington).

Dengan demikian, pada dekstroversi (menatap ke kanan), otot rektus lateralis medialis kanan dan lateralis kiri mengalami inhibisi sementara otot rektus lateralis kanan dan medialis kiri terstimulasi

»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 18 Juni 2010

CORPUS VITREUM

CORPUS VITREUM
vitreous
Merupakan bagian paling luas bola mata
Indeks bias = 1,34
Massa gelatinous, transparan, avaskular, mengisi posterior bola mata.
Vitreus berisi air sekitar 99%.sisanya 1% meliputi dua komponen, yakni kolagen dan asam hialuronat.

Dibungkus oleh membrana Hyaloid
    • anak      : melekat pada kapsula lentis posterior
    • dewasa  : terlepas –> retrolental space
Nutrisi
Nutrisi diperoleh dari koroid, corpus ciliaris, dan retina.

Fungsi
Corpus Vitreum diduga untuk mencegah pelepasan retina (ablasi retina) melalui sifat Gelatinous Shock Absorber / peredam kejut.

Sebagian berisi O2 yang tinggi utamanya pada daerah perifer sekitar koroid.
Katarak traumatik timbul karena adanya benturan yang menyebabkan robeknya lensa dan membrana hyaloid corpus vitreus. Hal ini banyak terjadi pada anak-anak karena corpus vitreumnya masih melekat pada Capsula lentis posterior.
Arteri Hialoidea mengecil menjadi canalis Cloquoet.
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 27 Mei 2010

SISTEM LAKRIMALIS

APPARATUS LACRIMAL

Pars Sekretoris

  • Gld. Lacrimal
    • Pars Orbitalis = Gld. Lacrimalis superior
    • Pars Palpebralis = Gld. Lacrimalis inferior

      • letak dalam fossa lacrimalis os frontalis (cranio lateral orbita)
      • 6-12 saluran keluar, bermuara sepanjang pertengahan lateral fornix conjungtiva superior
  • Gld. Lacrimal accecorius
    • Gld. Krause
    • Gld. Wolfring

      • letak sepanjang fornix conjungtiva (superior = 42, inferior 6-8), di dalam substansia propria di konjungtiva palpebra
Pars Ekskretorius
  • Punctum lacrimal superior
  • Punctum lacrimal inferior

Drainase AIr Mata
Air mata mengalir dari lakuna lakrimalis melalui punctum superior et inferior dari kanalikuli ke Saccus Lacrimal yang terletak di dalam fossa lacrimalis. Ductus nasolakrimalis berlanjut ke bawah dari saccus dan bermuara ke dalam meatus inferior dari rongga nasal (lateral terhadap turbinatum inferior). Air mata diarahkan ke dalam punctum oleh isapan kapiler, gaya berat, dan berkedip. kekuatan gabungan isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat, dan gaya memompa dari otot Horner, yang merupakan perluasan m. Orbikularis okuli ke titik di belakang saccus lacrimalis, semua cenderung meneruskan aliran air mata ke bawah melalui ductus naolacrimalis ke dalam hidung.



tears

GLANDULA LACRIMAL

  • Dibagi oleh cornu lateral Aponeurosis m. levator palpebrae menjadi pars orbitalis dan pars palpebralis
  • Tidak mempunyai kapsula
  • Fascia orbita membagi glandula dalam septa dan mempunyai kapsula
PUNCTUM LACRIMAL
  • 6 mm dari canthus internus
  • diameter 0,5 mm
  • Dikelilingi jaringan Fibreus dan sebagian serat m. orbicularis occuli yang berfungsi sebagai spinchter
SACCUS LACRIMAL
  • Terletak dalam suatu cekungan os. Lacrimal
  • berdinding tipis
  • Ditutupi oleh lig. tarsalis dan m. horner
»»  Baca Selengkapnya...

Minggu, 23 Mei 2010

ANDEKSA

PALPEBRA
palpebra
Penampang sagital (dari depan ke belakang)
    1. Kulit
    2. Jaringan ikat longgar
    3. Jaringan otot
    4. Tarsus
    5. Fascia
    6. Konjungtiva


Margo Palpebra (dari depan ke belakang)
    1. Anterior Lid Margin
    2. Cilia
    3. Intermarginal space
    4. Gray line = peralihan antara kulit dan mukosa (penting untuk insisi)
    5. Muara Glandula Meibom
    6. Posterior Lid Margin
Tear Film (lapisan air mata) :
    1. Lipid    (gld. Meibom), untuk lapisi air mata bagian luar sehingga tidah mudah menguap.
    2. Liquid  (gld. Lacrimalis)
    3. Mucin  (sel Goblet)
Penampang Luar
    1. Canthus interna
    2. Caruncula (lacrimal lake)
    3. Fissura palpebralis
    4. Canthus eksternus, berjalan dari lig. Palpebra medial – raphe palpebra, berfungsi untuk berkedip dan tutup mata saat tidur.
KULIT
    • Tertipis di tubuh manusia
    • Longgar dan elastis
    • Berhubungan dengan otot di bawahnya
SUB KUTIS
    • Jaringan ikat longgar (berhubungan dengan edema)
JARINGAN OTOT (dari luar ke dalam)
I. M. Orbicularis occuli
    • Berfungsi mengedip / menutup mata.
    • Serat otot sirkuler bentuk plat mengelilingi palpebra di bawahnya.
    • Depan tarsus tedapat jaringan ikat longgar berisi pembuluh darah dan saraf
    • Ada tiga bagian :
1. Pars Palpebralis
        • lebih tipis dan pucat
        • berjalan dari lig. palpebralis media ke raphe palpebra
        • berfungsi untuk mengedip dan tutup mata saat tidur
2. Pars Orbitalis
      • lebih tebal dan merah
      • berfungsi untuk menutup mata dengan keras
      • berhubungan dengan Blefarospasme
3. Pars Lacrimalis (M. Horner)
      • berfungsi untuk pengosongan Saccus Lacrimalis
II. M. Levator Palpebralis
    • Berfungsi untuk mengangkat palpebra (buka mata)
III. M. Mulleri
    • Otot polos (simpatis)
    • Origo pada M. levator palpebrae
    • insersio pada margo superior tarsus superior.
TARSUS
Jaringan ikat padat yang merupakan rangka palpebra
Melekat / dihubungankan dengan dinding orbita melalui :
    • Lig. Tarsalis internus
    • Lig. Tarsalis Eksternus
Didalamnya tedapat kelenjar Meibom
    • merupakan kelenjar sebasea
    • memanjang sejajar dan tegak lurus margo palpebralis
    • memmbentuk oily water, tear film
FASCIA
  • Adalah septum orbita di dalam m. orbitalis occili di antara orbital RIM dan tarsus
  • Berfungsi sebagai barrier antara orbita dan palpebra
KONJUGTIVA PALPEBRA = CARUNCULA
  • Daerah Bula cantus internus
  • Merupakan  Modified skin
»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 22 Mei 2010

Humor Aquous

HUMOR AQUOUS (HA)
Cairan jernih mengisi Bilik Mata Depan (BMD) atau Camera Occuli Anterior (COA) dan Bilik Mata Belakang (BMB) atau Camera Occuli Posterior (COP)
Volume : + 250 mikroL.
Kecepatan pembetukan : 1,5 – 2 mikroL/mnt.
Tekanan Osmotik lebih tinggi dari plasma.

Iris-kornea


Komposisi
serupa dengan plasma, kecuali konsentrasi askorbat, piruvat dan laktat yang lebih tinggi dan protein, urea serta glukosa yang lebih rendah.

Pembentukan dan Aliran Humor Aquous
Diproduksi oleh Corp. Ciliaris. Ultra filtrat plasma yang dihasilkan di stroma proc. ciliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan proc. secretorius epitel ciliaris.
Setelah masuk ke COP, HA mengalir melaui pupil ke COA lalu ke jaringan trabekular di sudut COA. Selama periode ini, terjadi pertukaran diferensial komponen-komponen dengan darah di Iris.

Humor Aquous diproduksi di epitel ciliaris –> COP –> Pupil, kemudian :
  • 80% –> COA –> sudut iridokornea –> trabekula –> canal schlemm –> sistem vena di sklera
  • 20% –> COA –> SCS (supra choroidal space) –> diabsorbsi di koroid
Tiga Proses Produksi Humor Aquous oleh proc. Ciliar (epitel ciliar) :
- Difusi
Difusi larutan melalui membaran sel dari konsentrasi sel tinggi ke konsentrasi sel rendah.
- Ultrafiltrasi
Perpindahan zat tertentu melalui bantuan tekanan hidrostatik
- Transport aktif
Perpindahan zat membutuhkan energi
Humor Aquous Plasmoid = Peningkatan konsentrasi protein humor aquous sehingga sangat mirip dengan serum darah akibat peradangan atau trauma intra okular.

Fungsi
  • Metabolisme korne (dari anterior) dan lensa (dari posterior)
  • Media refrakta
  • Mempertahankan tekanan bola mata
  • Sistem pertahanan

Aliran Keluar Humor Aquous
Jalinan/jala trabekua terdiri dari berkas-berkas jaringan kolagen dan elastik yang dibungkus oleh sel-sel trabekular yang membentuk suatu saringan dengan ukuran pori-pori semakin mengecil sewaktu mendekati kanalis schlemm.
Kontraksi otot ciliaris ke dalam jalinan trabekula memperbesar ukuran pori-pori di jalinan tersebut sehingga kecepatan drainase humor aquous juga meningkat.
Aliran humor aquous ke dalam kanalis schlemm bergantung pada pembentukan saluran-saluran trabekular siklik di lapisan endotel. saluran eferen dari kanalis schlemm (sekitar 30 saluran pengumpul dan 12 vena aquous) menyalurkan cairan ke dalam sistem vena.
Sejumlah kecil humor aquous keluar dari mata antara berkas otot ciliaris dan lewat sela-sela sklera (aliran uveoskleral).

Resistensi utama terhadap aliran keluar humor aquous dari COA adalah lapisan endotel saluran schlemm dan bagian-bagian jalinan trabekula di dekatnya, bukan dari sistem pengumpul vena. Tetapi tekanan di jaringan vena episklera menentukan besar minimum tekanan intraokular yang dicapai oleh terapi medis.
»»  Baca Selengkapnya...

Senin, 17 Mei 2010

STRUKTUR LAINNYA – LENSA KRISTALINA


LENSA KRISTALINA

Transparan, avaskular, dan bikonveks
Tebal 4 mm, diameter 9 mm, digantung oleh zonula zinnia dan corpus ciliaris

 http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/Eyef04/


Penampang dari luar ke dalam (slit lamp)
  1. Capsula Lentis (apabila tidak permeable, dapat mengakibatkan kekeruhan lensa)
  2. Cortex (subcapsularis epitel)
  3. Nucleus (Adult, infantile, foetal, embryonic)
Akomodasi adalah suatu proses terjadinya kontraksi m. ciliaris sehingga lig. Susp. Kendor dan lensa menjadi cembung oleh karena elastisitasnya
Capsula lentis :
  • Elastic, tidak mengandung sel.
  • Bagian Equator lebih tebal dari bagian sentral demikian pula pada bagian capsula anterior lebih tebal dari capsula posterior.
  • Sifatnya semipermiabel ok/ avaskular
  • Tempat memanan lensa intraocular
Nucleus :
  • Tempat mulainya katarak
  • Terdiri dari lamel berbentuk pipih dan tersusun konsentris membentuk Y tegak (anterior) dan Y terbalik (posterior)
  • Pada keadaan umur lanjut, luas nucleus bertambah dan elastisitasnya berkurang.
Subcapsular Epitelium :
  • Bagian posterior dan equator tumbuh memanjang
  • Hanya satu lapis sel
  • Berfungsi menyerap sinar UV
  • Meneybabkan katarak ulangan / sekunder
»»  Baca Selengkapnya...

Minggu, 16 Mei 2010

STRUKTUR LAINNYA - CONJUNGTIVA


CONJUNGTIVA
Merupakan membrane mukosa transparan sebagai lanjutan kulit palpebra 






Terdiri dari 3 bagian :
1.Conjungtiva palpebralis
  • Bagian dalam palpebra
  • Sebagian besar melekat pada tarsus
  • Permukaan licin + sedikit papillae (epitel silindris dari sel goblet=mucin)
2.Conjungtiva forniks
  • Peralihan dari conjungtiva bulbi dengan conjungtiva palpebra
  • Merupakan lipatan-lipatan besar >> Kemosis (edema conjungtiva
  • Lebih banyak pembuluh darah
  • Muara glandula lacrimalis dan accesorius
3.Conjungtiva bulbi
  • Bagian yang menutupi bulbus oculi
  • Berhubungan secara longgar dengan capsula tenon dan sclera dengan perantaraan episclera
  • Melanjutkan diri menjadi epitel kornea
  • Pada daerah cantus internus, lipatan berbentuk bulan sabit (plica semilunaris = lipatan tebal, mudah bergerak, dan lunak) yang merupakan Rudamentary Nictating Membrane.
Sirkulasi darah dan lymphe :
1.Arteri
  • A. Palpebralis (dari arah forniks) ke posterior conjungtiva (terangsang pada conjungtivitis >> injectio conjungtiva).
  • A. Ciliaris anterior, berjalan pada sepanjang m. rectus sehingga pada peradangan kornea dan iris dapat merangsang m.rectus.
Kedua arteri ini beranastomosis bebas dan bersama dengan vena konjungtiva yang umumnya mengikuti pola arterinya, membentuk jaring-jaring vascular konjungtiva yang banyak sekali
2.Pembuluh Limphe (banyak sekali).
3.Innervasi oleh N.V cabang pertama (relatif sedikit serat nyeri), sensoris dengan free end or tactile corpuscle
»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 15 Mei 2010

STRUKTUR BOLA MATA - RETINA


RETINA
Lokalisasi antara koroid dan korpus vitreum
  • Epitel berhubungan erat dengan membrane Bruch, membentang dari Ora Serrata sampai papilla N. Optik
  • Retina melekat erat pada Ora Serrata dan pailla N. Optik
  http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/Eyef04/



ABLASIA RETINA terjadi pada bagian retina yang tidak melekat erat
 
Lapisan transparan, berwarna kemerahan dan pembuluh darah koroid di bawahnya
Tebal rata-rata 0,4 mm, pada Macula Lutea dan Ora Serrata lebih tipis.

Polus Postrior terdapat :
  • Makula lutea



    • Berwarna kuning, diameter 1-2 mm
    • Merupakan cekungan di tengah povea centralis
  • Papilla N. II



    • Warna pucat
    • Oval/bulat, diameter 1-2 mm
    • Bintik buta (blind spot)
    • Cekungan di tengah (ekskavasi fisiologis)
    • A & V retina sentral masuk dan keluar
  • Bintik buta (Blind Spot)
Penampang dari dalam ke luar
  1. Membrane limitans interna
  2. Nerve Fibre Layers = Stratum opticum (axon-axon ganglion, a & v retina centralis)
  3. Lapisan sel-sel ganglion
  4. Lapisan plexiform dalam
  5. Lapisan inti dalam
  6. Lapisan plexifor luar
  7. Lapisan inti luar
  8. Membrane limitans externa
  9. Lapisan rods dan cones (PALING GAMPANG LEPAS PADA ABLASIO RETINA)
  10. Lapisan sel pigmen (tidak terlibat dalam penghantaran cahaya)
 http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/Eyef04/

RETINITIS PIGMENTOSA (hanya dapat dilihat di bagian sentral) = suatu degenerasi Retina / Rods rusak (bukan radang)

Penyebaran sel Rods dan Cones
  • Cones banyak pada macula lutea
  • Rods jauh lebih banyak di luar macula
  • Di fovea sentralis, tidak terdapat Rods, hanya Cones saja (100%)
  • Avitaminosis A berhubungan dengan RODS
  http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/Eyef04/


Nutrisi diperoleh dari:
  • Cabang A. Retina sentralis (2/3 tebal retina bagian dalam)
  • Choriocapiler (1/3 tebal retina bagian luar dan fovea sentralis)
»»  Baca Selengkapnya...

Rabu, 12 Mei 2010

STRUKTUR BOLA MATA – UVEA (IRIS, KORPUS SILIARIS, KOROID)


UVEA
Terdiri dari iris, korpus siliaris dan koroid. Bagian ini adalah lapisan vascular tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sclera. Bagian ini ikut memasok darah ke retina. 


IRIS
  • Penampang frontal

    Akar iris
    • Berhubungan dengan korpus siliaris da anyaman trabekula
    • Paling tipis sehingga mudah ruptur 
    M. Dilatators pupilae
    • Berjalan radier dari M. spinchter papillae sampai akar iris
    • Midriasi oleh saraf simpatis
    M. Spinchter pupilae
    • Berjalan sirkular selebar + 1 mm pada ujung bebas iris
    • Miosis oleh saraf parasimpatis (N.III)
    M. Spinchter papillae ujung bebas iris membentuk PUPIL
  • Fungsi pupil
  1. Menyaring cahaya agar tidak terlalu banyak yang masuk ke mata
  2. Untuk akomodasi
  • Penampang sagital

    Endotel
    • Menutupi permukaan depan iris, kecuali kripte
    • Pertukaran zat antara stroma melalui humor aqous
    Kripte
    • Lembah-lembah pada permukaan depan iris
    • Menghilang pada waktu edema iris
    • Tidak mengandung epitel
    • Jika hilang, maka tanda terjadi udem / radang pada iris
    Stroma
    • Banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen
    • Bersama pigmen epitel iris menentukan warna iris
    Epitel iris
    Dua (2) lapis dan mengandung banyak pigmen.

     
    http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/Eyef04/Eye.f04.html

CORPUS CILIARIS (KORPUS SILIARIS)
  • Produksi humor aqous
  • Penampang longitudinal (bentuk segitiga)

    Processus ciliaris
    • + 70 lipatan
    • Tempat melekat Zonula Zinni (lig. Suspensorium)
    • Dua lapis endotel (dalam : menghasilkan humor aqous, dan luar : pigmen)
    M. Ciliaris (penting dalam proses akomodasi)
    • Longitudinal
    • Radial
    • Sirkular
  • Proses Akomodasi Suatu kemampuan dari m. ciliaris untuk bekontraksi sehingga terjadi pengenduran dari Zonula zinnia yang berakibatpencembungan lensa karena elastisitasnya.
  •  
    http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/Eyef04/Eye.f04.html 
     
CHOROID (KOROID)
  • Lokasi antara sclera dan retina (mulai dari Ora serrata sampai N.II)
  • Merupakan lapisan gelap kecoklatan
  • Mengandung banyak pigmen dan pembuluh darah (berada pada bagian vaskulosa)
  • Penampang dari luar ke dalam:
  1. Supra arachnoid space (berjalan a. dan n. ciliaris longus)
  2. Lapisan pembuluh darah besar
  3. Lapisan pembuluh darah sedang
  4. Lapisan pembuluh darah kecil (choriocapiler)
  5. Lamina vitrea (membrane bruch)
  • Member nutrisi kepada retina (1/3 bagian luar), korpus vitreum, dan lensa.
»»  Baca Selengkapnya...

STRUKTUR BOLA MATA - SKLERA




SKLERA
Merupakan lapisan yang tebal, kuat, tidak elastic, opaque (karrena banyak mengandung sel-sel yang menyerupai tulang)
Berfungsi mempertahankan bola mata

    Tebal : Umumnya 1 mm Pada limbus (antara sclera dan kornea) + 0,6 mm Pada N. II menembus insersi otot-otot ekstrinsik 0,5 mm Ditembus oleh :
  1. Lamina cribrosa N.II
  2. Aa. dan Nn. Ciliaris Brevis (6-12) et Longus (2), mengelilingi N.II menuju daerah koroid
  3. A-V Vorticosa (dekat ekuator)
  4. Aa. dan Vv. Ciliaris anterior (4), + 5 mm di belakang limbus
  5. Canal Schlemm, pada true limbus (mengeluarkan humor aquos ke koroid 20 % dan ke system vena 80%)
    Struktur :
  1. Hampir sama stroma kornea
  2. Episclera yang kaya pembuluh darah berhubungan di sebelah luar dengan Kapsula tenon dan konjungtiiva bulbi
  3. Di sebelah dalam sclera berwarna coklat dan kasar (lamina fusca) berhubungan dengan koroid melalui Suprachoroidal space

    Bila terjadi peradangan pada sclera maka akan terjadi peradangan lanjutan yang dikenal dengan keratitis profunda
    Vaskularisasi dan innervasi 
  • A. Ciliaris (kurang) dan N. Ciliaris


»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 11 Mei 2010

STRUKTUR BOLA MATA - KORNEA


KORNEA
 

Merupakan media media refrakta transparan, avaskular, diameter 11,5 mm, tebal + 1 mm (0,54 – 0,65 mm) dengan kekuatan bias 43 dioptri.






Penampang sagital :

    • Epitel (5-6 lapisan sel)
  • Lapisan sel squamous, polygonal dan silindris
  • Bersifat fat soluble substance (th/ zalf mata)
  • Lanjutan konjungtiva
  • Keratitis superficialis
    • Membrane bowman
  • Membrana homogen berasal dari lapisan stroma paling luar yang modified
    • Stroma
  • Jaringan ikat bentuk lamella yang parallel dengan permukaan kornea
  • Lamella dihubungkan dengan Interstitial Cement Substance
  • Diantara lamella terdapat ruang-ruang kecil berisi :



    Modified fibroblast = corneal corpuscal 
    Leukosit (wandering cells) 
    limfosit
  • Lanjutan sklera yang paling tebal
  • Bersifat water soluble substance (th/ tetes mata)
  • Warna opaque
    • Membrana Descement
  • Tipis dan sangat elastis, paling kuat
  • Mebrana basalis dari endotel kornea
  • Mudah terlepas dari stroma (ablasio membarana descement)
  • Serabut bagian perifer bersatu dengan ligamentum pecinatum
  • Descematocele = penonjolan membrane descement akibat peradangan pada stroma
    • Endotel
  • Memberikan Nutrisi bagi kornea
  • Merupakan sel hexagonal
  • Lanjutan Endotel iris
  • Fungsi  Na-K Pump, agar stroma tetap jernih



 http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/Eyef04/
 


Sirkulasi darah + lymphe

  • Darah
    Kornea avaskular
    Nutrisi berasal dari pembuluh darah di sekitar limbus + humor aqous

  • Lymphe
    Melalui System of limphe canal, yaitu ruangan-ruangan sebidang maupun di atas dan di bawahnya yang dihubungkan dengan saluran kecil.

  • Innervasi
    Kornea banyak mengandung ujung-ujung saraf N. V1 (N. opthalmicus) yang merupakan sensible rasa nyeri pada kornea

    Kornea mendapat makanan dari :
  1. Udara melalui air mata
  2. Pembuluh darah kornea (perilymbal)
  3. Humor Aqous melalui mekanisme Na-K Pump
»»  Baca Selengkapnya...

EMBRIOLOGI MATA


EMBRIOLOGI MATA
 
Mata berkembang dari tiga lapis embrional primitive : surface ectoderm (ectoderm permukaan), termasuk derivatnya yaitu crista neuralis; neural ectoderm (ectoderm neuralis); dan mesoderm. Endoderm tidak ikut pembentukan mata. Mesenkim adalah istilah untuk jaringan ikat embrional. Jaringan ikat ocular dan adneksa dulu diduga berasal dari mesoderm namun kini ternyata bahwa kebanyakan mesenkim di kepala berasal dari Krista neuralis kranialis.


http://anatomy.iupui.edu/courses/histo_D502/D502f04/lecture.f04/Eyef04/Eye.f04.html
 

SURFACE ECTODERM / EKTODERM PERMUKAAN
Membentuk :

  1. Lensa
  2. Glandula lakrimalis
  3. Epitel korne
  4. Konjungtiva
  5. Glandula adneksa
  6. Epidermis palpebra
CRISTA NEURALIS

Berasal dari surface ectoderm,daerah yang tepat bersebelahan plika neuralis dari ectoderm neural.

Membentuk:

  1. Keratosit kornea
  2. Endotel kornea dan jaringan trabekel
  3. Stroma iris dan koroid
  4. Muskulus siliaris
  5. Fibroblas dari sklera
  6. Vitreus
  7. Meninges nervus Optikus
  8. Tulang
  9. Tulang rawan orbita
  10. Jaringan ikat dan saraf orbita
  11. Muskulus ekstra ocular
  12. Lapis-lapis subepidermal palpebra
MESODERM
Tunika fibrosa (luar)
       Belakang    : sclera (+ capsula tenon)
       Depan        : stroma kornea (kecuali epitel)
Tunika Vaskulosa (dalam)
       Belakang    : uvea posterior ( koroid )
       Depan        : uvea anterior (sebagian dibentuk oleh neural ectoderm)

Corpus ciliaris (pembuluh darah dan jaringan ikat)
Muskulus ciliaris
Stroma iris

Uvea dibentuk oleh mesoderm dan neural ectoderm
Pembuluh darah terletak pada bagian mesoderm  
  
 
NEURAL ECTODERM
Vesikel cup - double walled cup (tunika nervosa)
Depan (pars caeca)
  • Pars ciliar 



    Dalam  : secretory (humor aquos)
    Luar     : pigmen
  • Pars iradica 



    Dalam    : pigmen
    Luar        : otot iris
    (otot iris bagian luar dibentuk oleh neural ectoderm)
Belakang (pars Optica)
          Dalam     : Retina
          Luar        : Pigmen
          (Daerah ini paling mudah mengalami ablasio retina)

Optic stalk (choroid fissure - a tube within a tube)
          Tengah    : pembuluh darah (A & V Opthalmica) - Mesoderm
          Luar        : nerve fibers


 
 
 
»»  Baca Selengkapnya...

Senin, 10 Mei 2010

OSTEOLOGI MATA




  • Bentuk Orbita
             Terdiri dari susunan tulang-tulang yang membentuk rongga Piramid kwadrilateral

    • Puncak  : Foramen Optikum
    • Basis      : Pinggir depan rongga orbita
    • Aksis      : Arah medio sagital
  • Batas-batas :
  • Dinding Nasal :
    • Os Lacrimale
    • Lamina papyracea ossis ethmoidalis (paling tipis)
    • Sebagian os frontalis
    • Sebagian kecil os sphenoidalis
  • Dinding lateral :
    • Os Zygomaticum
    • Ala magna ossis sphenoidalis (sebagian besar)
  • Dindig Atas :
    • Os Frontalis
    • Ala parva ossis sphenoidalis (sebagian kecil)
  • Dindig bawah :
    • Os Zygomaticum
    • Os Palatinum
    • Os Maxillaris

  • Hubungan dengan kranium
  • Foramen opticum :
    • Letak pada puncak orbita
    • Hubungan ke fossa cranialis medialis
    • Dilalui : N. Opticus (N. II) dan a. Opthalmicus
  • Fissura orbitallis superior :
    • Letak antara dinding lateral dengan dinding atas
    • Hubungan ke fossa cranialis medialis
    • Dilalui : N. III, N. IV, N. VI, N. Opthalmicus (N. V1), N. opthalmicus (superior)
  • Fissura orbitalis inferior
    • Letak antara dinding lateral dengan dinding bawah
    • Hubungan ke anterior dengan fossa infratemporalis
    • Hubungan ke posterior dengan  fossa pterygopalatina
    • Dilalui oleh N. Maxillaris (N. V2) dan N. Infraorbitalis




»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 17 April 2010

Mukaddimah



Bismillah..
Segala puji hanya bagi Allah semata serta salawat dan salam semoga tercurah bagi Rasulullah Muhammad -Shallallahu 'alaihi wasallam-



»»  Baca Selengkapnya...